26.2 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

Recession in China Worsens, Over 15,000 Kindergartens Close Down!

Ribuan Taman Kanak-Kanak Tutup di China Akibat Populasi Anak Menurun

Dampak negatif dari minimnya pernikahan yang menghasilkan keturunan semakin nyata muncul di China. Ribuan taman kanak-kanak atau TK di negara tersebut kini tutup.

Mengutip catatan Channel News Asia atau CNA hampir 15.000 TK tutup di China tahun lalu, seiring dengan jatuhnya angka penerimaan murid baru sekitar 5,3 juta dibanding 2022.

Menurut laporan The Strait Times, tutupnya ribuan TK di negeri tirai bambu itu dipicu oleh semakin berkurangnya populasi anak-anak. Biro Statistik Nasional (NBS) mencatat angka kelahiran China terus turun ke rekor terendah yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang. Jumlah ini turun dari 6,77 kelahiran per 1.000 orang pada 2022.

Artinya, hanya ada 9.02 juta bayi yang lahir pada 2023, dibandingkan 9,56 bayi yang lahir pada 2022.

Penyusutan populasi ini menandai fenomena resesi seks dan tantangan demografi yang dihadapi pemerintahan Presiden Xi Jinping di tengah pelemahan ekonomi China belakangan ini.

Di sisi lain, populasi negara itu cenderung mengalami peningkatan signifikan pada golongan masyarakat lanjut usia atau lansia pada 2023, dengan penambahan hampir 17 juta orang berusia 60 tahun ke atas. Kelompok usia tersebut sudah mencakup lebih dari 20 persen populasi, suatu proporsi yang diperkirakan akan meningkat hingga hampir sepertiga pada tahun 2035, menurut Economist Intelligence Unit, sebuah kelompok penelitian.

Pemerintah China bahkan memperkirakan bahwa produk dan layanan yang melayani orang tua – dari pariwisata ramah lansia hingga perawatan medis berbasis teknologi – dapat bernilai 30 triliun yuan, setara US$ 4,13 triliun pada 2035.

Sebagian TK yang tidak lagi beroperasi akhirnya dialihkan menjadi tempat lain, salah satunya menjadi klinik kesehatan lansia di Provinsi Shanxi.

Hal ini juga yang dilakukan oleh kepala sekolah sebuah TK, Li Xiuling, yang terpaksa harus menutup TK yang ia dirikan pada tahun 2005. Sejak saat itu, ia telah mengubahnya menjadi pusat kesehatan dan sosial lansia di lingkungannya.

“Setelah taman kanak-kanak saya kosong, saya berpikir bagaimana memanfaatkannya sebaik mungkin,” ujarnya.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru