Kisah Kampung Pulo, sebuah permukiman kecil di lereng barat Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, telah menjadi kenangan yang mengharukan. Dahulu dihuni oleh sekitar 20 keluarga, Kampung Pulo sekarang hanya tinggal reruntuhan dan sebuah pohon beringin sungsang. Sejarah Kampung Pulo dimulai pada tahun 1950 hingga 1960-an, saat tempat ini menjadi rumah bagi pegawai PTPN XII Kebun Ngrangkah Sepawon. Namun, faktor keamanan yang terkait dengan letaknya yang berisiko saat Gunung Kelud meletus, membuat kampung ini perlahan ditinggalkan.
Kondisi ekonomi yang sulit juga berkontribusi pada kelangkaan Kampung Pulo. Penurunan harga produk perkebunan dunia menyebabkan pabrik mengalami kerugian, memaksa karyawan perkebunan untuk meninggalkan kampung dan mencari peruntungan di kota. Kini, Kampung Pulo telah lenyap dari peta, hanya menyisakan reruntuhan bangunan dan pohon beringin sungsang sebagai saksi bisu sejarahnya.
Kisah Kampung Pulo mengingatkan kita bahwa perubahan zaman dapat menghapus jejak peradaban. Meskipun kampung ini telah tiada, kenangan akan tempat ini tetap hidup di hati mereka yang pernah tinggal di sana. Melalui banyak cerita dan kenangan, Kampung Pulo tetap hidup dalam ingatan. Yang menjadi pertanyaan akhir, apakah masih ada yang merindukan Kampung Pulo? Firman dan kenangan tentang kampung yang hilang itu tetap menyala, meski kini hanya tinggal dalam ingatan.