Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Romy, menyoroti lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dianggapnya tidak wajar. Romy meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelidiki peningkatan suara signifikan yang diraih oleh PSI.
Romy bahkan curiga bahwa ada “operasi” yang dilakukan untuk meningkatkan suara partai yang dipimpin oleh putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Melalui akun Instagramnya, Romy menulis, “Mohon perhatian kepada KPU dan Bawaslu, apakah ini suatu operasi? Seperti yang dikatakan Pak Jusuf Kalla, apakah ini operasi “sayang anak” lagi?”
Menurut Romy, lonjakan suara PSI tidak masuk akal. Berdasarkan bukti yang diklaimnya, terdapat 19 ribu suara dari 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ini berarti rata-rata terdapat 173 suara untuk PSI di setiap TPS.
Romy juga mengancam akan membawa masalah ini ke dalam sidang hak angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) jika KPU tidak mengoreksi lonjakan suara PSI yang dianggap tidak wajar. “Kalau ini tidak dikoreksi, PPP akan meminta hal ini dibongkar secara terang-terangan di hak angket pekan ini!” ujar Romy.
Karena itu, Romy meminta KPU dan Bawaslu untuk menindaklanjuti secara cepat dan seksama terkait peningkatan suara PSI yang dinilai mencurigakan.