Inter Miami terlihat terjebak dalam perbandingan dengan Barcelona era akhir Messi, di mana sang bintang harus menanggung beban serangan yang terlalu besar bagi tim. Hal ini juga mengingatkan pada masa ketika Messi bermain untuk PSG, di mana meskipun penuh dengan talenta, tim tersebut terasa rapuh dan kurang solid. Meskipun kontribusi Messi tetap terasa di MLS, namun pendekatan yang diambil oleh Inter Miami tampaknya kurang kokoh.
Seharusnya, manajemen Inter Miami seharusnya lebih fokus pada menyusun tim di sekitar Messi dengan pemain yang bisa menutup kekurangannya, terutama dari segi fisik. Namun, keputusan untuk membawa rekan-rekan lamanya seperti Jordi Alba dan Luis Suarez, sementara membawa nuansa nostalgia, ternyata tidak cukup untuk bersaing dengan kekuatan kolektif PSG.
Kemungkinan besar, jika diberikan kesempatan untuk mengulangi keputusan, kaum manajemen seperti Jorge Mas dan David Beckham mungkin akan lebih memilih untuk mendanai pertemuan bersama di Hamptons daripada membentuk tim yang kehilangan dinamika. Messi sendiri datang ke Miami bukan hanya karena gaya hidup dan tawaran besar, tetapi juga untuk mengejar pengalaman baru di luar kesuksesan yang pernah diraihnya bersama Barcelona.