Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) terkenal dengan arsitektur yang menarik perhatian, seperti Burj Khalifa dan pulau buatan yang unik. Saat ini, UAE sedang menjalankan proyek ambisius yakni pulau yang menjulang tinggi ke langit. Melalui kerja sama dengan Therme Group, pengembang resor kesejahteraan global, mereka berencana untuk mengubah cakrawala kota terbesar di Uni Emirat Arab tersebut. Pulau yang akan menjulang hingga 100 meter di langit, “Therme Dubai – Islands in the Sky,” akan menampilkan kebun raya digantung, kolam air terjun dengan air panas dan mineral, serta ruang untuk acara budaya dan sosial. Desain struktur ini dipercayakan kepada Diller Scofidio + Renfro (DS+R) yang akan terletak di Taman Zabeel kota, di samping Istana Kerajaan. Tempat ini ditargetkan untuk menyambut 1,7 juta pengunjung setiap tahunnya.
Menurut pendiri dan CEO ThermeGroup, Robert Hanea, Dubai merupakan kota yang memilih membangun masa depan dengan fokus pada kesejahteraan. Resor ini dijanjikan akan mendaur ulang 90% air yang digunakan di kolam termalnya, serta memanfaatkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan udara segar dan pendinginan. Rencananya, pembangunan pulau ini akan dimulai pada 2026 dan diperkirakan selesai pada 2028.
Selain proyek Therme Dubai, UAE juga memiliki proyek strategis lainnya, seperti pembangunan gedung pencakar langit tertinggi kedua di dunia, The Burj Azizi, yang dijadwalkan selesai pada 2028. Memiliki ketinggian 725 meter (2.379 kaki), gedung 131 lantai ini akan menawarkan apartemen, hotel “bintang tujuh,” dan pusat perbelanjaan “vertikal”. Azizi Developments berencana mencetak beberapa rekor dengan gedung ini, termasuk lobi hotel tertinggi di dunia, klub malam tertinggi di dunia, dan dek observasi tertinggi di dunia. Selain itu, Ciel Dubai Marina juga akan menjadi hotel tertinggi di dunia yang direncanakan dibuka tahun ini dengan ketinggian sekitar 1.200 kaki (365 meter) dan lebih dari 1.000 kamar dan suite tersebar di 82 lantai.