Surabaya (beritajatim.com) – Ning Astuti, istri Gus Miftah, semakin menjadi sorotan warganet setelah video yang menunjukkan dirinya disentil di depan umum oleh suaminya viral di media sosial.
Kejadian tersebut mendapat banyak kritikan dari warganet karena dianggap tidak pantas, terutama karena dilakukan oleh seorang pendakwah.
Namun, ada juga yang memahami bahwa hal tersebut merupakan bagian dari keakraban dalam hubungan suami istri mereka. Tapi, bagaimanapun juga, hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat.
Ning Astuti menikah dengan Gus Miftah pada tahun 2004 dan memiliki dua anak. Meskipun sudah lebih dari 20 tahun menikah, hubungan mereka masih harmonis dan tak ada isu negatif yang mencuat.
Ning Astuti sering memberikan dukungan penuh pada setiap langkah yang diambil oleh Gus Miftah, baik dalam urusan agama maupun sosial.
Mereka bahkan memiliki panggilan sayang masing-masing, yaitu Abah dan Bunda, yang juga digunakan untuk memanggil anak-anak mereka.
Selain sebagai istri Gus Miftah, Ning Astuti juga memiliki peran penting sebagai pengelola Pondok Pesantren Ora Aji. Ia bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari pondok, termasuk memasak untuk para santri. Setiap hari, Ning Astuti memasak lebih dari satu kuintal makanan tanpa komplain.
Dedikasinya untuk melayani santri dan mengelola pondok ini sangat dihargai oleh banyak orang, termasuk oleh Gus Miftah sendiri yang kerap menunjukkan kebanggaannya pada istrinya.
Pondok Pesantren Ora Aji juga terkenal karena menerima santri dari berbagai latar belakang, termasuk mantan narapidana dan mantan pekerja malam. Hal ini menunjukkan keberagaman dan inklusivitas yang diterapkan di pondok tersebut.
Akun Instagram Ning Astuti, @bunda_gus_atqi_ning_mecca_, sering diisi dengan aktivitas sehari-hari bersama keluarga serta kegiatan dakwah Gus Miftah.
Secara keseluruhan, Ning Astuti adalah sosok yang tangguh, penuh cinta, dan memiliki dedikasi tinggi dalam menjalani peran sebagai istri, ibu, dan pengelola pondok pesantren. Sosoknya patut dijadikan inspirasi bagi banyak orang.