L’Oreal mengungkapkan bahwa para pelaku industri kecantikan di Indonesia diprediksi akan menciptakan produk untuk mengatasi masalah kulit akibat polusi. Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability PT L’Oreal Indonesia, Melanie Masriel, menyatakan bahwa dengan memburuknya kualitas udara di Indonesia, produk yang mampu melindungi kulit dari polusi diprediksi akan diminati, terutama di kota-kota besar.
Melanie menjelaskan bahwa selain paparan sinar UV, polusi juga menjadi penyebab masalah kulit, sehingga inovasi produk kecantikan di masa depan kemungkinan akan fokus pada perlindungan dari polusi. Produk-produk tersebut akan sangat diminati oleh konsumen di ibukota dan kota-kota besar yang terpapar polusi.
Selain produk untuk kulit, Melanie juga memprediksi bahwa produk kecantikan untuk rambut juga akan menjadi tren, mengingat cakupan industri kecantikan yang luas. Industri kecantikan merupakan salah satu industri yang berkembang pesat dan diminati oleh konsumen, terutama sejak pandemi Covid-19.
Data menunjukkan bahwa produk perawatan wajah masih menjadi produk yang paling dicari oleh masyarakat Indonesia. Masalah kulit seperti hiperpigmentasi menjadi perhatian utama, dengan 77 persen orang mengalami masalah tersebut. Menurut L’Oreal, hiperpigmentasi tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga pada kesehatan mental seseorang.
Penjualan produk perawatan di platform online seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli juga mengalami peningkatan signifikan, menembus Rp740,68 miliar dengan jumlah produk terjual mencapai 15.539.179 unit. Perawatan tubuh juga menjadi produk yang diminati, dengan penjualan mencapai Rp249,94 miliar.
Dengan perkembangan ini, L’Oreal memperkirakan bahwa produk kecantikan yang dapat melindungi dari polusi akan menjadi tren dan diminati oleh konsumen di Indonesia.
