Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya peningkatan produktivitas jagung pakan di Kabupaten Sumbawa, NTB, melalui pemilihan benih unggul. Dalam tinjauannya, Presiden menyoroti harga jagung yang turun di beberapa daerah, termasuk Sumbawa dan Gorontalo, akibat produksi yang melimpah.
Harga jagung di Kabupaten Sumbawa turun dari Rp7.000 per kg menjadi Rp4.200 per kg, yang dianggap menguntungkan bagi peternak namun kurang menguntungkan bagi petani. Presiden menilai menjaga keseimbangan harga jagung yang menguntungkan bagi petani dan peternak bukanlah hal yang mudah.
Peningkatan produktivitas jagung diharapkan dapat meminimalisasi kerugian petani jika harga jagung turun, contohnya dengan menggunakan bibit unggul yang menghasilkan panen 7-8 ton per hektare. Presiden juga mendorong hilirisasi pertanian jagung untuk menghasilkan pakan ternak dan minyak goreng jagung guna menjaga stabilitas harga.
Dalam panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Menteri PUPR. Mendag mencatat harga jagung pakan ternak mulai menurun, sementara Bulog Lampung siap untuk menyerap jagung dari petani guna menjaga stabilisasi harga.