26.1 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

Prabowo and MBS: Strengthening Economic Partnership

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Putra Mahkota serta Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), telah menegaskan komitmen keduanya untuk memperkuat kemitraan strategis yang mencakup berbagai bidang seperti energi, ekonomi digital, dan investasi hijau. Pertemuan resmi antara keduanya berlangsung di Istana Al-Salam di Jeddah pada hari Rabu (2 Juli) dalam suasana saling menghormati dan persahabatan. Dalam pertemuan tersebut, keduanya menggelar pertemuan pertama dari Dewan Koordinasi Tinggi Arab Saudi-Indonesia untuk merumuskan tata kelola kelembagaan dan menyusun rencana jangka panjang untuk kerja sama strategis.

Kedua pihak sepakat untuk memperdalam kerja sama investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, layanan keuangan, industri hulu, logistik, pariwisata, dan teknologi hijau. Mereka juga berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, berbagi keahlian, mengadakan forum investasi secara teratur, dan merumuskan rencana bersama untuk mengoptimalkan arus investasi, memberikan insentif, serta mengatasi tantangan regulasi. Di samping itu, keduanya juga sepakat untuk mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) guna meningkatkan volume perdagangan dan arus investasi di antara keduanya.

Dalam berbagai aspek kerja sama di bidang energi, Indonesia mengakui pentingnya peran Arab Saudi dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan menekankan pentingnya memastikan pasokan untuk semua jenis energi. Kedua negara berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam bidang minyak mentah dan produk olahan, pengembangan rantai pasok energi terpadu, kerja sama antara perusahaan energi nasional, pembangkit listrik, efisiensi energi dan konservasi, kebijakan iklim internasional, serta sumber daya mineral. Arab Saudi dan Indonesia juga menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara entitas bisnis dari kedua negara, dengan total nilai sekitar $27 miliar atau sekitar IDR 437,8 triliun, yang menunjukkan minat kuat sektor swasta untuk mendukung arah baru dalam kemitraan ekonomi ini.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru