Ketika Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menemukan kasus kecurangan Minyakita yang menghasilkan isi yang tidak sesuai dengan takaran 1 liter, ia mengungkapkan kekesalannya. Sudaryono bahkan mengingatkan akan ancaman neraka bagi pelaku yang melakukan pengurangan timbangan menurut ajaran dalam Islam. Dia menegaskan bahwa presiden tidak ingin adanya pihak yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan masyarakat secara umum. Pesan presiden adalah agar tidak ada lagi keuntungan yang didapat dengan merugikan rakyat. Sudaryono juga menyoroti bahwa pengurangan timbangan, volume, atau kualitas merupakan bentuk kejahatan yang jelas. Dia menambahkan bahwa dalam agama, pengurangan timbangan juga dianggap sebagai perbuatan yang akan mendapat ancaman neraka. Presiden Prabowo Subianto sendiri memiliki harapan agar seluruh rakyat mendapatkan pelayanan yang berkualitas baik, baik dari segi produk maupun jasa. Semua pihak, termasuk Sudaryono, merasa kecewa atas temuan kecurangan yang dilakukan oleh Minyakita. Sudaryono menegaskan bahwa tidak hanya presiden yang marah, melainkan semua pihak yang merasa keberatan dengan kecurangan tersebut. Menyikapi hal ini, Sudaryono juga menekankan bahwa tindakan tegas akan diterapkan terhadap pelaku kecurangan demi menjaga kualitas pelayanan yang baik bagi masyarakat.
