Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjamin stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) meskipun terjadi serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) yang dapat mempengaruhi harga minyak mentah dunia.
Riva menyatakan bahwa meskipun harga minyak mentah cenderung naik, pasokan BBM nasional akan tetap aman. Pertamina berkomitmen untuk menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat.
Pertamina telah mengambil kebijakan menahan tarif BBM meskipun biaya produksi meningkat akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Hal ini dilakukan sebagai arahan dari pemerintah untuk menjaga harga BBM tetap stabil hingga paruh pertama tahun 2024.
Riva menegaskan bahwa Pertamina akan memastikan kestabilan stok BBM, terutama selama musim Mudik Idul Fitri 2024. Pasokan BBM akan disiapkan dengan lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengakui bahwa harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) berpotensi mencapai 100 dolar AS per barel sebagai dampak dari konflik antara Iran dan Israel.
Sebelum pecahnya konflik di Timur Tengah, harga minyak mentah sudah meningkat sebesar 5 dolar AS per barel per bulan sejak Februari 2024.
Pertamina bersama dengan pemerintah terus berusaha menjaga stabilitas harga BBM dan pasokan nasional untuk mendukung perekonomian dan kestabilan negara.