Direktur Eksekutif Lemkapi meminta agar Polda Metro Jaya lebih berhati-hati dalam menentukan penyebab kematian tujuh remaja yang mayatnya ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Edi Hasibuan menyatakan bahwa Polda Metro Jaya tidak boleh terlalu cepat menyimpulkan bahwa korban tewas karena menceburkan diri ke sungai untuk menghindari kejaran patroli polisi.
Menurut Edi, kehati-hatian sangat penting dalam kasus ini untuk memastikan apakah ketujuh remaja tersebut benar-benar tewas karena menceburkan diri ke sungai karena kejaran patroli, atau ada faktor lain yang menyebabkan kematian mereka. Dia menekankan perlunya bukti tambahan yang mendukung fakta di lapangan sebelum membuat keputusan.
Edi juga menyarankan agar Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk mengecek apakah ada CCTV atau petunjuk lain di sekitar lokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyebab kematian ketujuh remaja tersebut benar-benar akibat menceburkan diri ke sungai.
Selain itu, peran Bidang Propam Polda Metro Jaya dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) penting dalam melakukan pendalaman perkara untuk memastikan kebenaran informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Tindakan ini juga diperlukan untuk memastikan bahwa polisi telah menjalankan prosedur dengan baik dalam melakukan patroli.
Warga sebelumnya menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi dan polisi menyebutkan bahwa kematian para korban diduga terkait dengan tawuran. Polisi telah menangkap 15 orang tersangka terkait kasus ini, di mana tiga di antaranya membawa senjata tajam. Upaya penyelidikan lebih lanjut dan kehati-hatian dalam menentukan penyebab kematian para remaja tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian kepada masyarakat.
