30.1 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Perempuan Asal Semarang Menjadi Ibu Negara China

Di dalam sejarah modern China, terdapat seorang perempuan Indonesia yang memegang posisi penting sebagai first lady atau ibu negara. Perempuan tersebut adalah Oei Hui-lan.

Oei Hui-lan lahir di Semarang pada tanggal 21 Desember 1889, sebagai anak dari pasangan Oei Tiong Ham dan Goei Bing Nio. Keluarganya termasuk dalam keluarga kaya di masa itu, dengan ayahnya yang merupakan seorang pengusaha gula ternama yang memiliki harta mencapai 200 juta gulden atau setara dengan Rp 44 triliun.

Sejak lahir, Oei Hui-lan sudah terbiasa hidup dalam kemewahan. Ayahnya dikenal sebagai Raja Gula Dunia asal Semarang. Dalam memoarnya yang berjudul “Oei Hui Lan: Kisah putri Sang Raja Gula dari Semarang”, dia menceritakan kehidupan mewahnya sebagai putri seorang taipan. Diketahui bahwa rumahnya di Semarang memiliki luas 80 hektar dengan vila pribadi dan paviliun.

Oei Hui-lan tidak pernah kekurangan apa pun, karena ayahnya selalu memberikannya segala keinginannya. Tiap ulang tahunnya selalu diadakan pesta mewah dengan dekorasi besar, tamu-tamu terkemuka, dan hiburan ternama. Ayahnya selalu menginginkan agar pesta ulang tahunnya menjadi istimewa tanpa memandang biaya.

Pada awal pertemuannya dengan Wellington Koo di London sekitar tahun 1920-an, Oei Hui-lan sudah berstatus janda dan tinggal di London bersama ibunya. Sementara Wellington Koo adalah seorang diplomat yang mewakili China dan memiliki posisi penting dalam pemerintahan China.

Setelah merasa cocok, Oei Hui-lan dan Wellington Koo menikah pada tahun 1921 di Brussel. Jabatan Koo kemudian naik menjadi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan China.

Pada tahun 1926, setelah Presiden China, Sun Yat Sen meninggal, Koo menjadi pelaksana tugas Presiden Republik China, sehingga Hui Lan secara resmi menjadi ibu negara. Dia mendampingi suaminya dalam setiap langkahnya untuk menggalang dukungan di seluruh dunia.

Setelah Wellington Koo berhenti menjabat pada tahun 1927, Oei Hui-lan dan suaminya tinggal di berbagai kota seperti Shanghai, Paris, dan London. Namun, hubungan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 1958. Setelah perceraian itu, Oei Hui-lan tinggal di New York untuk membesarkan ketiga anaknya.

Meskipun tinggal jauh dari Indonesia, Oei Hui-lan pernah terlibat dalam bisnis di Indonesia, meskipun usahanya akhirnya tidak berhasil. Kiprahnya dalam dunia bisnis berhenti pada tahun 1992 ketika dia meninggal dunia di New York.

Oei Hui-lan adalah perempuan berdarah Semarang yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah China dan memiliki peran sebagai ibu negara.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru