Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan dengan kebijakan tarif resiprokal yang menimbulkan ketidakpastian di pasar global. Namun, di tengah volatile tersebut, Bitcoin telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, menawarkan peluang investasi kripto yang semakin menjanjikan.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat bahwa situasi geopolitik seperti ini memberikan kesempatan menarik bagi investor yang ingin diversifikasi aset ke kripto, terutama Bitcoin (BTC). “Bitcoin telah stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional mengalami penurunan yang signifikan,” ujarnya, merujuk pada turbulensi pasar saham akibat kebijakan Presiden Trump.
Performa Bitcoin yang tetap tangguh di tengah dinamika ekonomi global menegaskan bahwa kripto, terutama BTC, mulai dianggap sebagai safe haven asset digital yang terbebas dari regulasi bank sentral. Ada kemajuan struktural yang signifikan dalam ekosistem kripto, yang dibuktikan dengan pembelian besar-besaran Bitcoin oleh BlackRock dan peningkatan jumlah whale address.
Terdapat arus masuk institusional yang signifikan di pasar kripto, dengan perusahaan publik meningkatkan kepemilikan Bitcoin sebesar 16,1% hanya dalam kuartal pertama tahun ini. Semua hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin dilihat sebagai aset investasi yang menarik, terutama di tengah gejolak ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang.
