Sebuah data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 mengungkapkan bahwa pengeluaran belanja keluarga untuk rokok dan tembakau hampir setara dengan pengeluaran untuk protein hewani di Indonesia. Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi, menyampaikan bahwa persentase belanja untuk rokok dan tembakau cukup signifikan di berbagai kuintil pengeluaran. Di sisi lain, data tersebut juga menunjukkan bahwa pengeluaran untuk protein hewani, termasuk ikan, daging, telur, dan susu, juga memiliki angka yang signifikan. Tantangan di bidang gizi semakin kompleks dan beragam, dengan masalah seperti gizi kurang, kekurangan mikronutrien, serta overweight dan obesitas yang perlu menjadi perhatian serius.
Masalah gizi kurang pada balita, stunting, anemia pada remaja dan ibu hamil, overweight pada remaja, dan obesitas pada orang dewasa juga menjadi sorotan dalam data tersebut. Pola makan masyarakat Indonesia yang menunjukkan rendahnya konsumsi protein hewani pada balita dan tingginya konsumsi makanan dan minuman berlemak, manis, dan asin juga menjadi perhatian besar. Dr. Endang menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan yang tidak sehat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan bergizi.
Dalam rangka memperbaiki masalah gizi di Indonesia, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas memastikan pemenuhan gizi nasional secara optimal. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi salah satu inisiatif penting dalam memutus mata rantai stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ahli gizi memiliki peran penting dalam mengawasi kualitas makanan, mengembangkan menu makanan bergizi, dan memberikan pelatihan kepada petugas pengolah makanan.
Dengan peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) setiap tahunnya, masyarakat diharapkan dapat memilih makanan yang lebih sehat untuk keluarga mereka. Selain itu, penting untuk menciptakan kebiasaan pola makan yang seimbang dan bergizi guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia. Source link: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20250121/0247297/pengeluaran-keluarga-untuk-rokok-hampir-sama-dengan-pengeluaran-untuk-protein-hewani/