Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno, menekankan pentingnya kerja sama antara negara berkembang dalam pengembangan mineral kritis sebagai alat tawar menghadapi negara maju. Menurutnya, mineral kritis memberi daya ungkit bagi negara Non-Blok di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Havas menyatakan bahwa diskusi antar negara berkembang terkait mineral kritis perlu ditingkatkan agar dapat memaksimalkan sumber daya mineral tersebut secara ekonomis. Selain itu, Havas juga menyoroti kerja sama dalam mencari alternatif pembiayaan perubahan iklim, mengingat janji negara-negara Barat untuk menyumbangkan dana belum terwujud. Havas mendorong kolaborasi dalam menentukan harga gas rumah kaca untuk mendukung mitigasi perubahan iklim. Dengan kemajuan dan daya tawar negara Non-Blok saat ini, kerja sama antarnegara berkembang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomis yang lebih besar.