Kementerian Luar Negeri bersama Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel.
Menurut KBRI Teheran, sebanyak 376 orang WNI berada di Iran, dengan sebagian besar di antaranya adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.
Israel saat ini berada dalam kewaspadaan tinggi menyusul ancaman dari Iran untuk menyerang target-target Israel sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus. Serangan tersebut menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran menuduh Israel sebagai pelaku serangan dan bersumpah untuk membalasnya. Hal ini menyebabkan reaksi dari para pemimpin dunia untuk mencoba meredakan situasi.
Israel belum secara resmi mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut, meski telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah selama beberapa bulan terakhir.
Iran bersama kelompok militan Hizbullah di Lebanon sebagai sekutunya, menyatakan bahwa serangan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja.
Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di Timur Tengah memiliki rencana kontingensi untuk mengantisipasi situasi darurat demi melindungi WNI sesuai dengan prosedur operasi standar.
Artikel ini ditulis oleh Yashinta Difa Pramudyani dan diedit oleh Anton Santoso. Copyright © ANTARA 2024.