Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) meminta kepolisian untuk mengusut kasus penemuan alat isap sabu dan botol bekas minuman keras di sebuah kelas taman kanak-kanak (TK) di Pelalawan, Riau. Hal ini disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, yang menekankan pentingnya dilakukannya investigasi menyeluruh untuk mengungkap pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Menurut Pribudiarta, kasus ini merupakan ancaman serius terhadap lingkungan belajar yang seharusnya aman dan bersih bagi tumbuh kembang anak.
Kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam karena ditemukan barang-barang penyalahgunaan narkotika dan alkohol di lingkungan sekolah, yang jelas-jelas melanggar prinsip-prinsip perlindungan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan para guru TK di Pelalawan yang terkejut menemukan alat isap sabu dan botol bekas miras di ruang kelas yang sudah lama tidak digunakan.
Dalam hal ini, KemenPPPA menekankan pentingnya pencegahan narkoba serta perlindungan anak sebagai prioritas utama. Tindakan tegas dan investigasi mendalam sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Semua pihak, termasuk aparat keamanan dan pemerintah daerah, diharapkan dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah ini agar lingkungan belajar anak-anak tetap aman, mendukung, dan bebas dari barang-barang berbahaya.
