Keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, Soleh Darmawan yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja, telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Hal ini dilakukan sebagai hak keluarga korban, dengan didampingi oleh tim penasihat hukum. Laporan ini bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan memastikan proses hukum berjalan dengan tuntas. Dalam laporan tersebut, hanya dua nama yang dilaporkan, yaitu A dan S. Upaya hukum ini direncanakan akan menjadi tindak lanjut dari pihak keluarga, dengan harapan untuk membongkar kebenaran di balik kasus ini.
Selain itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) juga ikut berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban. Mereka siap memberikan pendampingan hukum dan bantuan lain yang diperlukan dalam proses hukum selanjutnya. Komunikasi dengan pihak kepolisian juga akan difasilitasi jika keluarga memutuskan untuk melaporkan kasus kematian Soleh Darmawan ini. Kasus ini bermula dari penawaran kerja yang diterima Soleh dari tetangganya dan berujung pada kepergian ke Kamboja dengan visa kerja “single entry”. Setelah beberapa hari bekerja, kondisi Soleh menurun drastis dan berujung pada kepergiannya yang mendadak. Semua informasi tersebut telah didokumentasikan dengan nomor registrasi laporan yang resmi.
