Jalan tol telah menjadi bagian penting dari transportasi di kota-kota besar, memberikan aksesibilitas dan konektivitas yang lebih baik bagi masyarakat. Dikelola oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Indonesia, jalan tol sebenarnya merupakan singkatan dari ‘tax on location’ yang merujuk pada penarikan pajak di lokasi tersebut. Tarif yang dikenakan kepada pengendara akan bervariasi tergantung pada jalan tol yang digunakan dan jarak tempuhnya.
Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Bisnis jalan tol menjadi sektor yang menarik bagi investasi jangka panjang, menarik minat beberapa konglomerat seperti Salim Group dan Jusuf Hamka. Salah satu pemain utama di bidang ini adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) yang memiliki sejumlah jalan tol di wilayah Jabodetabek.
Selain itu, Grup Agung Sedayu dan Grup Salim tengah menggarap proyek jalan tol baru yang akan menghubungkan Kabupaten Tangerang ke sisi utara Jakarta. Grup Sinar Mas juga tidak ketinggalan dalam bisnis tol, dengan PT Trans Bumi Serbaraja sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) dari Jalan Tol Serpong – Balaraja yang baru saja diresmikan. Bisnis jalan tol terus berkembang di Indonesia, memberikan manfaat bagi masyarakat dan peluang investasi yang menjanjikan.