Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa sampah kiriman yang terdampar di sejumlah pantai di Bali sebagian besar berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa yang bermuara di Laut Jawa. Saat angin musim barat terjadi pada Oktober-Maret setiap tahun, sampah tersebut akan mengikuti arus ke arah timur, kemudian selatan, dan sebagian terdampar di pantai Bali, termasuk Pantai Kuta, Pantai Kedonganan, dan pantai lainnya yang menjadi destinasi wisata.
Menyikapi peningkatan jumlah sampah kiriman tersebut, Hanif menyatakan bahwa peningkatan timbunan sampah dipicu oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas yang tidak ramah lingkungan. Selain dari aliran sungai di Pulau Jawa, sampah laut tersebut juga berasal dari negara lain, meskipun rinciannya tidak diungkap. Sampah tersebut bahkan sampai ke pesisir Afrika, tepatnya di Madagaskar, menunjukkan perjalanan sampah dari Pulau Jawa hingga ke Madagaskar.
Dalam menghadapi kondisi ini, Hanif menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun program pembersihan sungai dari sampah dengan fokus pada sungai-sungai utama. Sebagai langkah pertama, program ini akan menyasar tiga hingga empat sungai di destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dengan demikian, upaya pembersihan sampah di sejumlah destinasi wisata unggulan diharapkan dapat terlaksana pada tahun ini.