Sindrom Guillain-Barré (GBS) telah menyerang sejumlah orang di India, termasuk seorang anak berusia enam tahun di kota Pune, India Barat. Ayah sang anak tidak menyadari bahwa kesulitan putranya dalam menulis merupakan gejala awal GBS, yang menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf. Anak tersebut akhirnya dirawat intensif karena tidak dapat menggerakkan lengan atau kakinya, bahkan kehilangan kemampuan untuk menelan, berbicara, dan bernapas, yang membutuhkan ventilator.
Kasus GBS terus dilaporkan di Pune, dengan sekitar 160 kasus sejak awal Januari, termasuk lima dugaan kematian. Gejala awal GBS meliputi kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan, diikuti oleh kelemahan otot dan kesulitan menggerakkan sendi. Tingkat kematian berkisar antara 3% hingga 13%, tergantung pada keparahan gejala dan perawatan yang diterima.
Wabah GBS di Pune disebabkan oleh patogen campylobacter jejuni yang umumnya terdapat di makanan, terutama ayam. Hubungan antara patogen ini dan GBS ditemukan di berbagai negara, seperti China di tahun 1990-an dan Brasil pada tahun 2015 terkait dengan virus Zika. Pemicu lain dari GBS juga bisa berasal dari infeksi pernapasan atau faktor lingkungan tertentu. Peningkatan kebersihan di negara-negara itu dapat membantu mengurangi risiko terkena GBS yang disebabkan oleh patogen tertentu.