Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menekankan perlunya dilakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor. Insiden tersebut menyebabkan satu Warga Negara Indonesia (WNI) tewas. Menurut Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Sugiono menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tersebut, serta menyoroti dugaan penggunaan kekuatan berlebihan dalam penembakan yang dilakukan oleh APMM. Kejadian tragis ini menimbulkan keprihatinan terhadap keamanan para pekerja migran Indonesia di Malaysia. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa penembakan terjadi ketika WNI yang hendak keluar dari Malaysia secara ilegal melakukan perlawanan terhadap APMM. Identitas korban dan kronologi insiden ini masih dalam penyelidikan. Sejumlah korban lainnya dilaporkan mengalami luka akibat insiden tersebut. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) juga menyoroti kejadian ini dan menekankan pentingnya penegakan hukum yang transparan. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Wamen P2MI Christina Aryani mengutuk keras tindakan penggunaan kekuatan berlebihan dalam penegakan hukum yang mengakibatkan hilangnya nyawa WNI. Selain itu, Karding memastikan akses terhadap korban luka dalam kejadian tragis ini akan dibuka pada tanggal tertentu. Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas penggunaan senjata api yang mengakibatkan kematian tersebut. Semua pihak berharap agar investigasi dilakukan dengan transparan dan adil untuk keadilan bagi korban insiden penembakan ini.