26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Penelitian Mengungkap 10 Alasan Utama Orang Selingkuh, Termasuk Keterlibatan Pornografi

Jakarta, CNBC Indonesia – Warganet Indonesia tengah dihebohkan oleh kasus selebgram Cut Intan Nabila yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pelaku KDRT terhadap Intan Nabila adalah sang suami, Armor Toreador.

Berdasarkan video yang diunggah melalui akun Instagram pribadi (@cut.intannabila), Armor tampak memukul dan mencaci maki Intan Nabila yang sedang menangis di tengah perdebatan. Tak hanya itu, Armor juga menendang anaknya yang masih berusia sekitar satu minggu.

“Hasil pemeriksaan sementara dari korban saudari IN dan saudara ATG ada cekcok yang terjadi sebelum pukul 10.09 WIB,” ungkap Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (14/8/2024).

Menurut Rio, KDRT berawal dari Intan yang menanyakan isi ponsel setelah Armor tertangkap menonton video porno. Sebelumnya, Intan Nabila juga mengungkapkan bahwa Armor kerap berselingkuh dan melakukan KDRT.

Sebenarnya, apa alasan seseorang berselingkuh dari pasangannya?

Melansir dari Very Well Mind, sebuah penelitian terhadap 495 orang mengungkapkan bahwa ada delapan pemicu utama terjadinya perselingkuhan, yakni amarah, harga diri rendah, kekurangan kasih sayang, komitmen rendah, butuh variasi dalam hidup, pengabaian, hasrat seksual, dan keadaan.

Biasanya, frustasi dalam pernikahan juga menjadi salah satu pemicu utama perselingkuhan bagi pelaku. Selain itu, pasangan yang berkhianat disebut berselingkuh karena memiliki beban masa kecil, seperti pengabaian, pelecehan, atau riwayat orang tua berselingkuh yang mengganggu kemampuan untuk mempertahankan komitmen hubungan.

Dalam pernikahan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan, seperti KDRT, pelecehan emosional, rasa putus asa secara emosional dan/atau fisik, masalah finansial, kurangnya komunikasi serta rasa hormat terhadap satu sama lain, hingga tidak cocok dengan pasangan.

Secara rinci, setidaknya ada alasan primer dan sekunder di balik perselingkuhan dalam rumah tangga. Apa saja? Berikut ulasannya.

Alasan Primer:

1. Tidak bahagia atau puas dengan pasangan
Ketidakpuasan terhadap pernikahan, baik secara emosional maupun seksual diklaim sebagai hal yang umum terjadi. Namun, minimnya komunikasi untuk mengatasi masalah ini seringkali menjadi pemicu sekaligus alasan bagi pelaku untuk berselingkuh dari pasangan sahnya.

2. Merasa tidak dihargai
Merasa diremehkan atau diabaikan oleh pasangan biasanya kerap dijadikan alasan di balik perselingkuhan. Dalam hal ini, perselingkuhan dilakukan untuk membuktikan rasa berharga atau harga diri seseorang.

Namun di sisi lain, perasaan diabaikan dapat lebih disebabkan oleh ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan, bukan karena pengabaian yang sebenarnya.

3. Kurangnya komitmen
Sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa orang yang kurang mampu berkomitmen terhadap suatu hubungan lebih cenderung mudah untuk berselingkuh dari pasangannya.

4. Bosan dengan hubungan bersama pasangan
Studi mengungkapkan bahwa seseorang, baik laki-laki atau perempuan yang menyukai sensasi dalam hubungan, seperti dikejar-kejar oleh pasangan dan selalu mendapat cara baru untuk mencintai lebih rentan untuk berselingkuh.

Alih-alih mencoba mencari pengganti pasangan, beberapa pelaku perselingkuhan mengklaim bahwa hubungan perselingkuhan adalah cara untuk “membumbui” pernikahan. Hal ini mungkin terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang bagaimana cinta tumbuh dalam pernikahan.

5. Citra tubuh yang berubah atau penuaan
Penuaan adalah perubahan fisik alami yang pasti terjadi pada setiap manusia. Sayangnya, penuaan pasangan kerap dijadikan alasan untuk berselingkuh sehingga membuat korban termanipulasi dengan menyalahkan diri atas “kecerobohannya” tidak mampu menjaga fisik agar tetap awet muda.

6. Keinginan untuk balas dendam
Jika salah satu pasangan pernah berselingkuh atau menyakiti pasangannya dengan cara tertentu di masa lalu, pasangan yang disakiti alias korban merasa bahwa mereka perlu membalas dendam sehingga berujung pada perselingkuhan.

Alasan Sekunder:

1. Internet
Selingkuh, terutama perselingkuhan emosional jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan masa lalu berkat kehadiran internet. Perselingkuhan melalui internet atau “selingkuh online” tetap dianggap sebagai perselingkuhan, meskipun kedua orang tersebut tidak pernah bertemu langsung.

2. Hubungan jarak jauh
Hubungan jarak jauh karena perjalanan kerja atau tugas militer disebut dapat memberi peluang yang lebih besar untuk terjadinya perselingkuhan dalam suatu hubungan. Tidak hadirnya pasangan secara fisik memudahkan seseorang untuk berselingkuh. Terlebih, pelaku kerap berpikir bahwa risiko untuk ketahuan oleh pasangan sah dapat lebih minim berkat jarak yang jauh.

3. Penetapan batasan yang buruk
Batasan pribadi yang buruk atau batasan kepada orang lain tentang apa yang tidak dapat diterima juga dapat meningkatkan risiko terjadinya perselingkuhan dalam suatu hubungan. Orang yang sulit mengatakan “Tidak,”, terlalu patuh, atau ingin selalu membahagiakan orang lain lebih berpotensi terlibat dalam perselingkuhan meskipun hal itu bukan yang mereka inginkan sejak awal.

4. Pornografi
Meskipun peran dalam perselingkuhan perkawinan sering dianggap remeh, pornografi ternyata berbahaya bagi pernikahan dan secara jelas telah terbukti menjadi “gerbang” bagi sebagian orang.

(rns/rns)

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru