Sebuah tim ilmuwan China telah berhasil menyembuhkan pasien diabetes menggunakan terapi sel inovatif. Perawatan ini dikembangkan oleh tim dari Rumah Sakit Shanghai Changzheng, Pusat Keunggulan Ilmu Sel Molekuler di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Rumah Sakit Renji. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Discovery pada 30 April dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk validasi.
Dilansir dari South China Morning Post, seorang pasien menjalani transplantasi sel pada Juli 2021, dan dalam sebelas minggu, pasien tersebut tidak lagi memerlukan insulin eksternal. Selama tahun berikutnya, pasien tersebut secara bertahap mengurangi dan akhirnya berhenti minum obat untuk mengontrol gula darah. Fungsi pankreas pasien pulih secara efektif dan kini telah bebas insulin selama 33 bulan.
Terapi ini melibatkan pemrograman sel mononuklear darah yang memanfaatkan kemampuan regeneratif tubuh. Teknologi ini menciptakan inovasi dalam bidang pengobatan regeneratif untuk diabetes. Dengan jumlah pasien diabetes yang tinggi di China, terapi sel baru ini dapat membantu mengurangi beban kesehatan yang besar di negara tersebut.
Diabetes adalah kondisi kronis yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan dapat menyebabkan komplikasi parah jika tidak ditangani dengan baik. Perawatan tradisional diabetes melibatkan suntikan insulin dan pemantauan terus-menerus yang dapat memberatkan pasien. Oleh karena itu, terapi sel inovatif ini menandai kemajuan signifikan dalam pengobatan diabetes.
