Dari desa kecil di Kecamatan Pulung, 6 penari cilik dari Sanggar Tari Candra Waskita berhasil menorehkan prestasi internasional dengan penampilan mereka yang memukau dalam Indonesian Culture Night di Thailand. Dengan kostum berwarna-warni dan gerakan lincah, mereka berhasil menghibur sekitar seribu penonton termasuk pejabat tinggi Thailand. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand, serta memperkenalkan ragam budaya Indonesia kepada publik internasional melalui seni musik dan tari tradisional.
Anak-anak dari Sanggar Candra Waskita tampil membawakan Tari Reog Ponorogo versi anak dengan karakter Bujang Gaong, Klono Sewandono, dan Dadak Merak. Latihan intensif mereka selama berbulan-bulan membuahkan hasil dengan sambutan hangat dari penonton. Meskipun hanya mengandalkan sumbangan, anak-anak ini merasa bangga bisa mewakili Indonesia dan sangat bersyukur kepada orang tua serta wali murid yang telah mendukung mereka.
Kehadiran penari cilik asal Ponorogo ini menegaskan bahwa Reog tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga mampu menjadi duta budaya yang memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Melalui tarian warisan generasi, Reog muncul sebagai simbol diplomasi budaya yang bisa menyentuh hati publik internasional. Para penari ini memberikan langkah maju bagi Sanggar Candra Waskita dan menunjukkan bahwa budaya Indonesia memiliki daya tarik yang universal.