Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam menangani bencana banjir yang disebabkan oleh hujan ekstrem di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Hujan ekstrem tersebut mencapai 238 milimeter, melebihi batas ekstrem yang sebelumnya adalah 150 milimeter.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa intensitas hujan yang sangat tinggi telah menyebabkan beberapa tanggul jebol dengan berbagai lebar kebocoran. Hal ini terjadi karena kapasitas tampung sungai melampaui batas normal. Pemerintah telah bekerja keras untuk memperbaiki tanggul yang jebol, dengan sebagian besar tanggul sudah berhasil diperbaiki, termasuk yang lebar dengan lebar kebocoran mencapai 15 meter.
Selain itu, pemerintah juga melalui Tim Modifikasi Cuaca (TMC) berusaha untuk menggeser kumpulan awan ke arah laut guna mengurangi hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya. Sisa genangan air yang masih ada akan disedot menggunakan pompa untuk mempercepat proses surut.
BNPB melaporkan bahwa ada enam tanggul pembatas aliran sungai yang jebol akibat banjir di Kabupaten Demak. Sebanyak 24.436 warga terdampak banjir dan terpaksa mengungsi karena air telah membanjiri tempat tinggal mereka.
Semua langkah tersebut diambil untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak banjir di Kabupaten Demak.