Sebelumnya dilaporkan bahwa untuk memastikan kelancaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia terus berkoordinasi dengan pihak berwenang di Malaysia. Selain itu, KPU RI juga telah meminta Presiden Jokowi untuk berkomunikasi dengan Perdana Menteri Malaysia guna mempermudah proses perizinan.
“Dikarenakan waktu yang terbatas, kami telah melaporkan kepada presiden dan memohon fasilitasi agar terjadi pembicaraan. Kami meminta agar presiden dapat berkomunikasi dengan Perdana Menteri Malaysia untuk meminta bantuan fasilitasi sehingga PSU dapat dilaksanakan di Kuala Lumpur,” ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari kepada media pada Selasa (5/3/2024).
Hasyim berharap bahwa pada tanggal 12 Maret 2024, proses PSU di Kuala Lumpur telah selesai dan hasilnya dapat digabungkan dalam rekapitulasi nasional hasil pemungutan suara di luar negeri secara keseluruhan.
“Kami berharap bahwa pada tanggal 12 Maret akan ada rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk Pusat Pemungutan Suara Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, sehingga nantinya dapat melengkapi laporan rekapitulasi Pemilu Luar Negeri,” tandas Hasyim.
