Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa sejak 1 Januari hingga 14 Agustus 2024, terdapat total 490 kejadian kebakaran di wilayah Jakarta. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Aji, mengatakan bahwa penyebab kebakaran terbanyak adalah korsleting listrik, dengan 332 kejadian kebakaran disebabkan oleh hal tersebut.
Selain itu, kebakaran juga mengakibatkan kerugian besar dengan menghanguskan 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan, dan 46 lain-lain. Estimasi kerugian yang disebabkan oleh kebakaran mencapai lebih dari Rp 148 miliar.
Tidak hanya itu, kebakaran juga menimbulkan korban jiwa dengan 18 orang meninggal dunia, 21 orang luka berat, dan 133 orang luka ringan. BPBD DKI Jakarta juga mencatat bahwa ribuan orang mengungsi akibat kejadian kebakaran, dengan jumlah pengungsi sebanyak 3.021 jiwa.