23.7 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024

Pembunuhan – Peringatan Geger Pesta Seks Korea dengan Bintang Porno Jepang

Korea Selatan (Korsel) dihebohkan dengan rencana penyelenggaraan festival seks terbesar di negara itu. Acara yang diberi judul ‘KXF The Fashion’ ini mengundang sejumlah bintang porno asal Jepang, aktor film dewasa (AV). Namun, acara tersebut harus dibatalkan hanya 24 jam sebelum berlangsung karena adanya protes dari warga Korsel.

Beberapa pemerintah daerah di Korsel melarang acara tersebut dengan alasan kekhawatiran akan potensi kegiatan ilegal, termasuk dugaan prostitusi. Festival yang diorganisir oleh Play Joker awalnya direncanakan di Suwon, namun dipindahkan ke Paju dan akhirnya dibatalkan di tempat-tempat alternatif di sepanjang Sungai Han dan di Distrik Gangnam Seoul.

Wali Kota Kim Kyung-il dari Kota Paju, Provinsi Gyeonggi, mengekspresikan keprihatinannya terhadap festival tersebut. Ia menyinggung festival serupa yang dilaksanakan tahun sebelumnya, dimana terdapat kecurigaan prostitusi terjadi dan diadakan di dekat sekolah dasar. Ia mengancam akan mencabut izin tempat tersebut.

Pendekatan konservatif yang dimiliki oleh Korsel terhadap hiburan dewasa juga menjadi alasan bagi larangan tersebut. Pertunjukan telanjang dan adegan ketelanjangan di depan umum ilegal di negara tersebut, termasuk penjualan dan distribusi pornografi. Kelompok perempuan Korea juga mengprotes festival tersebut dengan alasan bahwa itu lebih mempromosikan eksploitasi perempuan.

Kontroversi seputar acara tersebut juga menimbulkan ancaman terhadap para pemain yang akan hadir. Para agen aktris khawatir dengan reaksi balik yang bisa berujung pada serangan bahkan pembunuhan. Penyelenggara festival juga menerima ancaman pembunuhan, meskipun mereka memastikan bahwa tidak ada tindakan seksual yang boleh dilakukan dalam acara tersebut.

Pendiri Play Joker, Lee Hee Tae, membela diri dengan menyebut tujuan penyelenggaraan acara sebagai upaya untuk membawa budaya hiburan dewasa ke Korsel seperti di negara lain. Namun, pandangan ini tidak disetujui oleh banyak pihak di Korsel yang masih menganggap konten tersebut sebagai eksploitasi dan objektifikasi perempuan.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru