Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, telah menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital dan meningkatkan literasi digital masyarakat. QRIS telah menjadi game changer dalam mempengaruhi perilaku masyarakat menggunakan alat pembayaran nontunai. Hingga bulan Juni 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 796,9 juta, tumbuh sebesar 173 persen year on year.
Abubakar juga mencatat bahwa jumlah pelaku usaha yang mendukung QRIS di Jakarta mencapai 5,4 juta, sementara pengguna QRIS mencapai 5,81 juta. Sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS, telah tersebar di berbagai segmen usaha, dengan pangsa volume transaksi QRIS di Jakarta yang hampir mencapai 34 persen dari total nasional.
Meskipun demikian, Abubakar menekankan perlunya terus melakukan upaya untuk mendorong penggunaan QRIS di sektor-sektor lainnya guna meningkatkan inklusifitas sistem pembayaran nontunai.