Sebuah kasus penyakit langka dan mematikan yang disebarkan oleh nyamuk telah menyerang satu kota di Massachusetts, Amerika Serikat. Akibat serangan ini, taman publik di kota tersebut terpaksa ditutup pada malam hari dan warga diimbau untuk tidak keluar rumah pada malam hari.
Virus yang disebut Eastern Equine Encephalitis (EEE) atau ensefalitis kuda timur menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Pejabat kesehatan negara bagian mengumumkan bahwa seorang pria berusia 80-an telah tertular penyakit tersebut. Ini adalah kasus pertama manusia yang dilaporkan di Massachusetts sejak 2020.
Kota Plymouth telah mengumumkan penutupan fasilitas rekreasi luar ruangan publik dari senja hingga fajar setiap hari setelah seekor kuda di kota itu terbukti terinfeksi penyakit EEE. Sementara itu, empat kota di selatan Worcester – Douglas, Oxford, Sutton, dan Webster – dinyatakan berada dalam “risiko kritis” setelah seorang pria dari Oxford juga terinfeksi virus tersebut.
Virus EEE telah dikonfirmasi dalam sampel nyamuk bulan lalu di Massachusetts, dan penemuan virus ini di nyamuk lain di seluruh negara bagian telah membuat kekhawatiran meningkat. Pada tahun 2019, terdapat enam kematian dari 12 kasus yang terkonfirmasi di Massachusetts akibat wabah EEE. Hingga saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan yang tersedia untuk EEE.
Penyakit ini disebut sangat serius oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dengan tingkat kematian mencapai sekitar 30%. Gejala EEE meliputi demam, sakit kepala, muntah, diare, dan kejang. Meskipun jarang terjadi, kebanyakan infeksi EEE dilaporkan di negara bagian timur dan Gulf Coast AS.
Pejabat kesehatan memperingatkan warga untuk menghindari waktu puncak gigitan nyamuk dengan menyelesaikan aktivitas luar ruangan sebelum pukul 6 sore hingga 30 September. Orang yang terinfeksi EEE sering kali mengalami cacat permanen, sedangkan sedikit yang pulih sepenuhnya.
Kasus virus mematikan ini memperkuat pentingnya kesadaran dan pencegahan terhadap penyakit yang disebarkan oleh nyamuk.