Seorang wanita di Ngawi, Jawa Timur, meninggal dunia secara tiba-tiba setelah menjalani prosedur pencabutan gigi bungsu atau geraham di sebuah klinik spesialis gigi. Suami almarhumah, Davin Ahmad Sofyan (28), menjelaskan bahwa kondisi Nira Pranita Asih (31) memburuk pasca proses pencabutan gigi, dengan gusi membengkak dan infeksi yang menjalar sampai ke paru-paru. Nira kemudian menjalani operasi torakotomi untuk mengatasi infeksi, namun situasinya tidak membaik dan ia akhirnya meninggal dunia.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Usman Sumantri, menyebut bahwa proses pencabutan gigi geraham sudah dilakukan sesuai standar pelayanan. Dokter yang menangani Nira sudah memeriksa foto rontgen sebelum dan setelah prosedur tersebut dilakukan. Usman merekomendasikan proses investigasi lanjutan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi yang dialami Nira, mengingat lamanya waktu kondisinya memburuk. Proses operasi disebut relatif cepat dan sederhana, tidak dalam kasus berat seperti impaksi gigi.
Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami kondisi paru-paru Nira saat itu dan melihat faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kematian wanita tersebut.