Gelandang Juventus, Paul Pogba, telah dijatuhi hukuman skors berupa larangan bermain selama empat tahun setelah dinyatakan positif menggunakan doping. Pengadilan Anti-Doping Nasional (TNA) Italia mengabulkan permohonan Kantor Kejaksaan Anti-Doping untuk memberikan hukuman tersebut kepada Pogba sesuai standar yang ditetapkan oleh World Anti-Doping Code (WADA).
Larangan tersebut dimulai sejak Pogba pertama kali dinyatakan positif doping, dan berlaku hingga Agustus 2027. Pogba berencana untuk mengajukan banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss, untuk memberikan keterangan lengkap terkait kasus doping yang menimpanya.
Pogba menyatakan kesedihannya atas hukuman yang dijatuhkan, merasa terkejut dan patah hati, dan menganggap bahwa TNA telah merenggut semua capaian yang telah dibangun dalam karier profesionalnya di dunia sepak bola. Dia menegaskan bahwa tidak pernah dengan sengaja menggunakan zat terlarang untuk meningkatkan performanya.
Pogba dinyatakan positif menggunakan Dehydroepiandrosterone (DHEA), senyawa yang dapat meningkatkan produksi hormon di dalam tubuh, termasuk testosteron. Sebelumnya, Pogba telah diskors sebagai tindakan pencegahan setelah ditemukan positif metabolit testosteron pada Agustus 2023 setelah pertandingan Juventus melawan Udinese.
