Pasukan Amerika Serikat telah tiba di fasilitas angkatan laut AS yang kontroversial di Teluk Guantanamo, Kuba, untuk mendirikan pusat penahanan migran atas perintah Presiden Donald Trump. Pentagon melaporkan bahwa personel militer akan bergabung dengan pasukan yang sudah ada untuk mendukung operasi migran ilegal yang dipimpin oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Sekitar 150 personel dari Marinir dan Angkatan Darat sedang di Guantanamo untuk membantu dalam pembangunan fasilitas yang diinginkan oleh Trump, yang dirancang untuk menampung sekitar 30.000 migran tanpa dokumen resmi. Langkah ini merupakan respons terhadap perintah Trump untuk membangun fasilitas tahanan baru bagi imigran yang dianggap sebagai ancaman bagi masyarakat Amerika. Sementara itu, upaya dilakukan untuk memenuhi perintah lain Trump yaitu untuk mendeploy lebih banyak pasukan ke perbatasan selatan. Guantanamo telah lama dikenal sebagai penjara militer yang kontroversial, menjadi tempat penyiksaan bagi tahanan selama beberapa tahun setelah serangan teroris 11 September 2001 di AS. Semua informasi berasal dari sumber Anadolu.