Pemerintah Indonesia sedang berusaha mengembangkan layanan transplantasi ginjal sebagai bagian dari upaya transformasi sistem kesehatan di negara ini. Transplantasi ginjal dianggap sebagai solusi yang lebih efektif bagi pasien yang menderita gagal ginjal. Menurut Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, pasien gagal ginjal membutuhkan biaya sekitar Rp420 juta per tahun untuk cuci darah, sedangkan transplantasi ginjal dapat menjadi lebih efisien dalam jangka panjang dengan biaya antara Rp300 juta hingga Rp350 juta. Prof. Dante juga menegaskan bahwa transplantasi ginjal bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Data dari Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa sekitar 3,8% penduduk Indonesia menderita penyakit ginjal kronis. Saat ini, sudah ada 19 pusat transplantasi ginjal di berbagai wilayah Indonesia, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Pemerintah akan terus memastikan bahwa layanan transplantasi ginjal di negara ini berjalan dengan baik, dengan menjadikan kualitas layanan kesehatan sebagai prioritas utama. Pernyataan dan komitmen ini menjadi wujud dari tanggung jawab Kementerian Kesehatan sebagai pengawas utama dalam sektor kesehatan di Indonesia.
