Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2025 dalam format digital. E-book ini dirancang untuk memudahkan jemaah haji Indonesia dalam memahami tata cara ibadah haji dan umrah. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa e-book ini dapat diakses melalui gadget atau ponsel pintar, memungkinkan akses yang lebih mudah bagi jemaah.
Buku digital ini tidak hanya membahas aspek fiqih, seperti rukun, wajib, dan sunah haji, tetapi juga mengupas makna spiritual dari ibadah haji. Tujuannya adalah agar jemaah dapat memperoleh pemahaman mendalam dari setiap tahapan ibadah haji, termasuk filosofi di balik simbol-simbol manasik. Menteri Agama juga mengungkapkan bahwa e-book ini terbagi menjadi empat bagian utama dengan tujuan mengantarkan jemaah kepada makna spiritual dari ibadah haji.
E-book ini menjelaskan berbagai filosofi di balik simbol-simbol haji, seperti makna pakaian ihram saat wukuf di Arafah. Hal ini dimaksudkan agar setiap jemaah haji dapat memahami simbol-simbol haji secara mendalam dan meraih perubahan mendasar di dalam diri mereka. Dalam rangka membantu jemaah meraih haji mabrur, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa e-book ini merupakan panduan komprehensif bagi jemaah agar lebih mandiri dalam menjalankan ibadah haji.
Upaya penyusunan buku ini dilakukan dengan melakukan perbaikan, penyempurnaan, dan pembahasan fikih serta manasik haji berdasarkan pengalaman penyelenggaraan haji sebelumnya. Buku digital ini juga memberikan solusi hukum bagi jemaah lansia, sakit, berisiko kesehatan tinggi, dan penyandang disabilitas agar mereka dapat menunaikan ibadah dengan lebih mudah. Diharapkan dengan pembahasan filosofi haji yang disajikan dalam e-book ini, jemaah dapat memaknai setiap langkah ibadah mereka dan membawa perubahan pada akhlak dan perilaku mereka.
