Badan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina telah terpaksa meninggalkan Kota Rafah di Jalur Gaza selatan karena serangan terus menerus dari Israel.
UNRWA menyatakan bahwa situasi telah meningkat secara dramatis, dengan ribuan keluarga mencari perlindungan di daerah permukiman yang rusak dan hancur di Khan Younis. Meskipun tantangan semakin meningkat, UNRWA terus menyediakan layanan penting bagi para pengungsi.
Israel terus melanjutkan serangan brutal di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menuntut gencatan senjata segera. Lebih dari 36.400 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 82.600 lainnya luka-luka.
Mahkamah Internasional (ICJ) telah menuduh Israel melakukan genosida dan mengeluarkan putusan agar Israel segera menghentikan operasinya di Rafah. Lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, wilayah Gaza sebagian besar hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Palestina: Serangan Israel ke kamp pengungsi Rafah melewati batas
Baca juga: Sekjen PBB: Serangan darat Israel ke Rafah “tak dapat diterima”
Baca juga: Hamas berkomitmen mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
