Pada awalnya, pemerintah Pakistan menegaskan penolakan mereka terhadap legalisasi mata uang kripto. Mantan Menteri Keuangan dan Pendapatan Negara Pakistan, Aisha Ghaus Pasha, bahkan mengklaim bahwa mata uang kripto tidak akan pernah disahkan di negara tersebut. Bank Negara Pakistan juga berusaha melarang segala transaksi yang melibatkan kripto.
Namun, saat ini Menteri Keuangan Aurangzeb mengusulkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap regulasi kripto. Pada November 2024, Bank Negara Pakistan mengeluarkan proposal yang akan memungkinkan pembentukan mata uang digital bank sentral (CBDC) serta legalisasi perdagangan dan transaksi kripto.
Dilansir dari laporan Dawn, pertemuan Aurangzeb juga dihadiri oleh sejumlah tokoh bisnis dan teknologi ternama, seperti Gentry Beach Jr., rekan bisnis Presiden Trump, Nikita Goldsmith, seorang pengusaha teknologi, Alex Malkov, seorang konsultan blockchain, dan Jerad Finck, CEO Cosmic Wire. Menariknya, kunjungan delegasi asing ini tidak diumumkan oleh Kedutaan Besar AS, sehingga menimbulkan spekulasi tentang adanya agenda tersembunyi dalam pertemuan tersebut.
Pemerintahan Trump telah terkenal karena mendorong adopsi mata uang kripto di Amerika Serikat. Mereka melakukan perombakan kebijakan terkait kripto di SEC, menunjuk David Sacks sebagai kepala kebijakan kripto Gedung Putih, dan membentuk komite khusus untuk mengeksplorasi cadangan aset digital nasional. Selain itu, Trump dalam kampanyenya juga berjanji mendukung komunitas kripto dan bahkan meluncurkan memecoin sendiri.
