Pembayaran dengan metode paylater semakin populer, tidak hanya di kalangan penghasilan rendah tetapi juga di kalangan berpenghasilan tinggi. Generasi muda di Singapura mulai menggunakan layanan paylater, bahkan mereka yang bergaji hingga 10 ribu SGD atau sekitar Rp 128 juta. Survei dari Institute of Policy Studies (IPS) dan Channel News Asia (CNA) menemukan bahwa hampir 7 dari 10 generasi muda di Singapura menggunakan layanan paylater. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan paylater tidak hanya diminati oleh kalangan penghasilan rendah.
Survei tersebut mencakup masyarakat berusia 21 hingga 39 tahun untuk memahami perilaku keuangan generasi muda Singapura. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga responden telah menggunakan layanan paylater, terutama mereka yang berpenghasilan tinggi atau memiliki kartu kredit. Ditemukan pula bahwa kelompok usia 30 hingga 34 tahun adalah yang paling cenderung menggunakan layanan paylater, dengan persentase mencapai 72,3%.
Alasan utama generasi muda Singapura menggunakan paylater antara lain untuk menghemat uang saat ini. Responden dengan penghasilan 6 ribu hingga 7 ribu SGD atau sekitar Rp 71,7 juta hingga Rp 83,6 juta mengakui bahwa mereka menggunakan layanan paylater. Para responden, termasuk yang bergaji 10 ribu SGD, seperti Leon Tan, memilih menggunakan layanan paylater tanpa biaya bunga untuk mengelola pengeluaran mereka.
Menurut peneliti IPS, masyarakat berpenghasilan tinggi cenderung memiliki lebih banyak likuiditas di rekening bank dan tidak melihat utang sebagai hal yang harus dihindari. Dengan aliran pendapatan yang stabil, pembelian menggunakan layanan paylater dianggap sebagai pilihan yang cerdas. Meskipun demikian, sebagian besar responden masih merasakan dampak kenaikan biaya hidup, terutama di kalangan generasi muda dan mereka dengan penghasilan rendah.
Kesimpulannya, paylater menjadi solusi yang diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda dan kalangan berpenghasilan tinggi. Meskipun demikian, penting untuk tetap memahami konsekuensi penggunaan layanan tersebut dan memiliki kesadaran finansial yang baik.