26.1 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

Orang Indonesia Terbanyak ke-5 Dunia Terkena Diabetes: Dampak Konsumsi Berlebihan Ini

International Diabetes Federation (IDF) mencatat bahwa sekitar 19,5 juta orang dewasa di Indonesia menderita diabetes, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia. Data dari IDF Diabetes Atlas edisi ke-11 tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 9 orang dewasa usia 20-79 tahun di seluruh dunia hidup dengan diabetes, dengan perkiraan jumlah penderitanya akan meningkat menjadi 853 juta pada tahun 2050. Lebih dari 40% dari total penderita diabetes, sekitar 252 juta orang, bahkan tidak menyadari kondisinya. Pengeluaran global terkait diabetes juga mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2024, meningkat sekitar 338% dalam 17 tahun terakhir.

Negara-negara dengan kasus diabetes tertinggi di dunia antara lain China (140,9 juta orang), India (74,2 juta orang), Pakistan (33 juta orang), Amerika Serikat (32,2 juta orang), dan Indonesia (19,5 juta orang). Angka ini mencerminkan tren yang mengkhawatirkan terkait peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes yang dikaitkan dengan pola konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Tak hanya diabetes, obesitas juga menunjukkan peningkatan dua kali lipat dalam 15 tahun terakhir di Indonesia, seperti yang terindikasi dari data Riset Kesehatan Dasar.

Minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) menjadi salah satu penyumbang utama konsumsi gula harian masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari survei yang menunjukkan dua dari tiga orang Indonesia mengkonsumsi setidaknya satu MBDK setiap hari. Konsumsi MBDK secara rutin meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan kematian dini.

Di samping itu, beban pembiayaan BPJS Kesehatan terhadap penyakit yang berkaitan dengan obesitas, diabetes, dan hipertensi terus meningkat. Untuk mencegah hal ini, CISDI mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan pelabelan gizi di bagian depan kemasan dan pemberlakuan cukai untuk MBDK. Langkah-langkah ini dianggap penting untuk mengendalikan konsumsi gula, garam, dan lemak serta menurunkan risiko penyakit tidak menular. Tanpa intervensi yang tegas, angka diabetes di Indonesia berpotensi terus meningkat, dan langkah-langkah tersebut juga mendukung target pemerintah dalam RPJMN 2025-2029 untuk menekan laju peningkatan obesitas dan penyakit kronis.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru