Orang Kaya Tidur Lebih Nyenyak Menurut Studi
Jakarta, CNBC Indonesia – Selain memiliki harta kekayaan dan uang yang banyak, orang kaya juga cenderung memiliki tidur yang lebih nyenyak. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang kaya memiliki waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berada di bawah garis kemiskinan.
Studi yang dilakukan oleh CDC terhadap hampir 140 ribu orang dewasa di Amerika Serikat pada periode 2011-2024 menemukan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan waktu istirahat malam yang cukup.
Hanya 55 persen orang dewasa yang hidup di bawah garis kemiskinan yang dapat tidur tujuh hingga delapan jam per malam. Sementara itu, bagi orang dewasa dengan pendapatan 400 persen di atas ambang kemiskinan, angka tersebut meningkat menjadi 66,6 persen.
Dr. Neil Kline, ahli tidur di American Sleep Association (ASA), menyebutkan bahwa lokasi tempat tinggal juga memengaruhi kualitas tidur seseorang. Orang kaya cenderung bisa membeli rumah di lokasi yang lebih tenang, tidak terlalu padat penduduk, dan kedap suara. Mereka juga memiliki akses lebih baik terhadap layanan kesehatan terkait gangguan tidur.
ASA merekomendasikan bahwa setiap orang dewasa sebaiknya tidur antara tujuh hingga delapan jam per malam untuk menjaga kesehatan tubuh. Gangguan tidur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, depresi, dan risiko kecelakaan lalu lintas.
Untuk meningkatkan kualitas tidur, ASA menyarankan untuk membuat jadwal tidur yang teratur, berolahraga secara teratur, dan menghindari tidur siang jika memungkinkan. Tidur yang berkualitas akan memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh dan kesejahteraan secara keseluruhan.