26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Oh tidak! Jepang Terkena Wabah Bakteri Langka yang Menyukai Daging

Kasus penyakit langka Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) di Jepang meningkat drastis, dengan total hampir 1.000 orang yang terkena penyakit ini. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Jepang, angka kematian akibat STSS mencapai 30 persen.

Menurut laporan Institut Nasional Penyakit Menular, jumlah kasus STSS di Jepang pada tahun 2024 melebihi rekor sepanjang tahun 2023. Profesor penyakit menular di Tokyo Women’s Medical University, Ken Kikuchi, menyatakan bahwa kebanyakan kematian akibat STSS terjadi dalam waktu 48 jam setelah gejala pertama muncul.

Penyebab dari peningkatan kasus STSS di Jepang belum diketahui dengan pasti. Pihak berwenang Jepang telah memperingatkan tentang lonjakan kasus STSS sejak Juli 2023, terutama di antara masyarakat di bawah 50 tahun. Faktor-faktor seperti kekebalan tubuh yang rendah akibat pandemi Covid-19 dapat menjadi salah satu alasan meningkatnya jumlah kasus penyakit ini.

STSS adalah jenis infeksi bakteri langka yang serius yang dapat berkembang ketika bakteri menyebar ke jaringan dalam dan aliran darah. Infeksi ini dapat mematikan dan sebagian besar disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A (GAS). Gejala awal STSS meliputi demam, nyeri otot, dan muntah-muntah, tetapi dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa dengan gejala seperti nyeri dan bengkak anggota tubuh, tekanan darah rendah, masalah pernapasan, dan kegagalan organ.

Para ahli belum mengetahui dengan pasti bagaimana bakteri streptokokus masuk ke tubuh, namun orang lanjut usia dengan luka terbuka atau yang baru saja menjalani operasi memiliki risiko tertinggi terkena STSS. Pencegahan seperti penggunaan masker dan pembatasan sosial dapat membantu mengendalikan penyebaran infeksi ini.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru