Surabaya (beritajatim.com) – Novel berjudul Triangle of Destiny karya Okin Lazuardi mengangkat keprihatinan terhadap nasib rakyat Palestina yang didera Israel. Peluncuran novel ini dilakukan di Masjid Al Wasathiyah Telkom Landmark Tower Surabaya pada Kamis (1/5).
Okin Lazuardi, pria kelahiran Surabaya, memilih masjid sebagai tempat peluncuran novelnya. Meskipun tidak pernah mengunjungi Palestina, Okin percaya diri dalam membuat novel dengan latar belakang tragedi di Palestina. Novel ini merupakan pengembangan dari cerita pendek Okin yang terbit di platform berjudul “Senyum Perpisahan Anthea”.
Proses penulisan novel ini didasari oleh riset dan wawancara terhadap warga Palestina yang terdampak di Gaza. Salah satu narasumbernya, Syekh Ahmed Abu Ajwa, hadir dalam acara peluncuran novel tersebut. Inspirasi dari Syekh Ahmed, yang sedang menyelesaikan studi di FK Unair, menjadi pondasi dalam menulis novel ini.
Novel Triangle of Destiny mengisahkan tiga tokoh fiksi yang dikorelasikan dengan kejadian nyata di Palestina. Perjalanan tokoh-tokoh dalam novel ini dipenuhi dengan konflik dan tragedi perang di Gaza. Meski demikian, Okin berhasil menyajikan cerita tersebut dalam kalimat sederhana dan mudah dipahami.
Novel ini, meskipun terbitan indie, mendapat dukungan besar dari teman-teman Okin. Bahkan, ada yang menyebut bahwa novel ini layak untuk diadaptasi menjadi film. Okin berharap novelnya dapat diterima oleh penerbit mayor dan memiliki rencana untuk menulis novel religius selanjutnya.
Novel Triangle of Destiny merupakan bentuk penghormatan dan empati Okin terhadap saudara-saudaranya di Gaza. Meskipun tidak memiliki target penjualan yang spesifik, Okin bersyukur dapat menyelesaikan dan memasarkan karyanya.
Selain novel, Okin juga menyiapkan gimmick menarik bagi pembeli yang berupa gantungan kunci, pin akrilik bendera Palestina, totebag, dan pouch khas Palestina sebagai bentuk penghargaan terhadap kisah yang disampaikan dalam novelnya.