Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menargetkan penyelesaian normalisasi Sungai Ciliwung pada tahun 2026 untuk mengontrol banjir di Jakarta. Dalam rapat koordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta Gubernur Jakarta, disepakati bahwa fokus utama adalah percepatan pembebasan lahan untuk memulai pengerjaan bertahap dari tahun ini hingga tahun depan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir jangka menengah dengan tujuan mengatasi sekitar 40 persen potensi banjir di ibu kota secara efektif.
Normalisasi Sungai Ciliwung juga terintegrasi dengan proyek lain seperti pembangunan bendungan kering di Sukamahi dan Ciawi, serta terowongan Sodetan Ciliwung. Kementerian PU menegaskan siapnya aspek teknis dan anggaran untuk memastikan pengerjaan berjalan lancar setelah pembebasan lahan. Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci sukses dalam menjalankan proyek ini. Dengan dukungan penuh dari Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi Jakarta, diharapkan program ini bisa selesai tepat waktu. Semua tahapan proyek akan terus dievaluasi dan dikoordansikan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan.
