Banyak negara merayakan dengan meriah momen pergantian tahun ketika jam menunjukkan pukul 00.00 pada 1 Januari. Pesta digelar di jalanan, kembang api dinyalakan, dan harapan serta doa-doa yang baik untuk tahun yang baru dipanjatkan. Meski begitu, tak semua negara merayakan tahun baru pada tanggal yang berbeda, bukan 1 Januari. Alasan di balik ini biasanya terkait dengan agama, tradisi sejarah, bahkan siklus pertanian.
Negara yang tidak merayakan tahun baru pada 1 Januari antara lain China, Vietnam, Thailand, dan negara-negara Islam. China memiliki kalender sendiri yang tahun barunya mengikuti kalender lunar, yang biasanya jatuh pada akhir Januari hingga pertengahan Februari. Tahun baru China diperingati dengan perayaan penuh suka cita seperti reuni keluarga, pesta, tarian naga dan barongsai.
Sementara itu, Tết adalah Tahun Baru Vietnam yang digelar untuk merayakan kedatangan musim semi berdasarkan kalender Vietnam. Sedangkan di Thailand, Songkran adalah tahun baru Thailand yang jatuh pada 13 April setiap tahun. Perayaan Songkran dikenal dengan tradisi penyucian, di mana warga mengunjungi kuil, membersihkan patung Buddha, dan berkumpul bersama keluarga.
Negara-negara Islam seperti Arab Saudi dan Pakistan merayakan Tahun Baru Islam, atau Hijriah, yang menandai hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada bulan pertama dalam kalender Islam. Perayaan ini biasanya ditandai dengan doa dan refleksi, bukan perayaan meriah seperti tahun baru pada tanggal 1 Januari. Dengan demikian, berbagai negara memiliki tradisi unik dalam merayakan pergantian tahun yang tidak selalu terjadi pada tanggal 1 Januari.