Bimo mengungkapkan bahwa selama periode Januari-Mei 2024, total penumpang MRT mencapai 14,91 juta orang, di mana 66 persennya masih menggunakan kartu uang elektronik. Sementara itu, sebanyak 19 persen penumpang menggunakan kartu uang elektronik Jaklingko yang terintegrasi.
Menurut Bimo, penggunaan kartu uang elektronik dan metode pembayaran lainnya cenderung menurun meskipun masih menjadi pilihan utama. Dia juga menyatakan bahwa MRT Jakarta akan terus mendorong digitalisasi dan memberikan kemudahan bagi pengguna, seperti memungkinkan mereka untuk langsung masuk tanpa harus membeli tiket terlebih dahulu.
“Bandingkan dengan luar negeri di mana pengguna kartu kredit dapat langsung masuk tanpa perlu membeli tiket terlebih dahulu,” tambahnya.