27.5 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Menurut Dokter, Apakah GERD Bisa Sembuh dengan Berpuasa?

Beberapa hari menjelang Bulan Suci Ramadan 1445 atau puasa Ramadan 2024, seluruh umat Muslim di dunia mulai mempersiapkan diri agar ibadah puasa, yakni menahan hawa nafsu, haus, hingga lapar sejak terbit fajar hingga matahari terbenam dapat berjalan dengan lancar.

Salah satu pihak yang harus mempersiapkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadan adalah pengidap Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung. Sebab, GERD biasanya rentan kambuh terutama saat seseorang telat makan.

Maka dari itu, tak heran jika sejumlah orang menganggap bahwa penderita GERD tidak boleh berpuasa demi menghindari risiko kambuh. Namun, sebagian besar juga menganggap bahwa GERD bisa disembuhkan berkat berpuasa.

Lantas, benarkah penderita GERD tidak boleh berpuasa? Atau benarkah puasa justru dapat menyembuhkan penyakit GERD?

Sebagai informasi, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam) akibat produksi asam lambung yang berlebihan. GERD yang disebabkan oleh melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan alias sfingter ini bisa menyebabkan sensasi perih dan panas terbakar pada tulang dada (heartburn).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya GERD, salah satunya adalah gangguan pikiran atau stres. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Aru Ariadno Sp.PD KGEH mengungkapkan bahwa puasa Ramadan dapat membantu proses penyembuhan GERD karena seseorang diwajbkan untuk mengendalikan pikiran selama berpuasa.

“Dengan berpuasa, kita melatih otak dan pikiran untuk menjadi lebih baik dan lebih bisa menahan diri sehingga biasanya sakit asam lambung akan berkurang bahkan sembuh,” imbuhnya.

Dengan demikian, dr. Aru mengimbau umat Muslim yang memiliki riwayat penyakit GERD untuk tetap berpuasa. Namun, ia juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan ibadah wajib bagi umat Islam ini.

“Usahakan berpuasa bagi penderita asam lambung dan bila perlu sebelum berpuasa berkonsultasi dengan dokter Anda agar bisa menjalani puasa dengan baik,” imbau dr. Aru.

“Panduan Sahur dan Berbuka Puasa Bagi Pengidap GERD”:

Dalam kesempatan yang sama, dr. Aru juga menyarankan para penderita GERD untuk merencanakan jenis-jenis diet yang akan diterapkan selama bulan Ramadan, termasuk menghindari makanan atau minuman tertentu.

“Tidak ada asupan khusus [yang dibutuhkan penderita GERD selama berpuasa], tetapi yang penting makan sahur yang cukup dan hindari kopi, terlalu pedas, ketan, dan tape saat sahur,” jelas dr. Aru.

Menurut dr. Aru, asupan yang ideal bagi para penderita GERD agar dapat nyaman melaksanakan ibadah puasa Ramadan adalah sahur dengan makanan berserat tinggi, mengandung cukup protein, dan menghindari karbohidrat tinggi. Tidak hanya sahur, menu saat berbuka puasa pun juga harus diperhatikan.

Berikut daftar makanan yang perlu dihindari oleh penderita GERD selama berpuasa Ramadan menurut dr. Aru:

1. Makanan Pedas
2. Makanan Asam
3. Makanan bersantan
4. Kopi
5. Ketan
6. Tape
7. Soda

Dengan demikian, penderita GERD sebaiknya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi selama bulan puasa Ramadan agar dapat menjalani ibadah dengan nyaman dan menghindari risiko kambuhnya penyakit asam lambung.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru