27.2 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

Menteri Kesehatan Budi Mendorong Upaya Percepatan Penyediaan Vaksin TBC Baru untuk Kesehatan Negeriku

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa sangat penting untuk mempercepat pengembangan vaksin Tuberkulosis (TBC) baru. Menurutnya, vaksin TBC dapat menjadi solusi perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan potensi untuk mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas.

Menurut Menkes Budi, jika eliminasi TBC ingin dicapai pada 2030, pengembangan vaksin harus dilakukan dengan fokus agar dapat mulai digunakan pada 2028. Dia juga menyampaikan gagasannya untuk meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

Saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG), yang memberikan perlindungan parsial terhadap TBC pada bayi dan anak usia dini. Namun, perlindungan ini tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

Pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa, diperlukan untuk mencapai penurunan insidens dan kematian akibat TBC. Vaksin TBC juga berpotensi untuk menahan penyebaran TBC resisten obat, yakni jenis tuberkulosis yang tidak merespons pengobatan standar.

Beberapa kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan memiliki potensi untuk mencegah penyakit TBC pada anak dan orang dewasa, mencegah kekambuhan, atau memperpendek durasi pengobatan.

Indonesia sendiri aktif berkontribusi dalam tiga uji klinis kandidat vaksin TBC. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), menggunakan protein rekombinan. Selain itu, terdapat juga vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China, CanSinoBio, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Pengembangan vaksin ini menggunakan vektor virus dan sedang uji klinis fase pertama. Terakhir, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi asal Indonesia, Biofarma, menggunakan teknologi mRNA dan saat ini sedang penjajakan untuk lokasi uji klinis fase 2 di Indonesia.

Menkes Budi menyatakan keyakinannya bahwa investasi dalam pengembangan vaksin TBC tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Artikel ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru