25.1 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

Menteri Kesehatan Budi Berbagi Pengalaman dalam Meningkatkan Deteksi Tuberkulosis di Indonesia – Sehat untuk Negeriku

Pada 9 Februari 2024, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbagi pengalaman Indonesia dalam upaya mengeliminasi Tuberkulosis (TB) saat menghadiri pertemuan ke-37 Stop TB Partnership (STP) Board di Kota Brasilia, Brazil.

Indonesia, yang memiliki beban kedua tertinggi TB secara global, telah berhasil mencatatkan kemajuan signifikan dalam upaya pemberantasan TB. Pada tahun lalu, Indonesia melaporkan jumlah kasus tertinggi sepanjang sejarahnya.

Menurut Menkes Budi, Indonesia sebelumnya hanya bisa mendeteksi 400-500 ribu kasus TB, namun pada tahun 2022, jumlah kasus yang terdeteksi meningkat menjadi 700 ribu, dan 800 ribu kasus pada tahun 2023. Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah kasus yang dilaporkan hingga mencapai 900 ribu dari perkiraan 1 juta kasus TB pada tahun 2024. Selain itu, Indonesia juga berusaha menyediakan pengobatan TB yang lebih singkat, memperkuat kolaborasi dengan komunitas, dan melakukan inovasi dalam pembiayaan layanan TB.

Menkes juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas TB, termasuk berkolaborasi dengan masyarakat dan kader kesehatan untuk menyaring 2,2 juta populasi berisiko tinggi TB. Selain itu, Indonesia juga mendorong inovasi dalam diagnosis TB dengan memproduksi lima alat deteksi TB berbasis PCR, yang dapat dimanfaatkan oleh 1.000 laboratorium PCR yang sudah ada di Indonesia.

Indonesia juga telah meluncurkan regimen oral jangka pendek untuk TB resisten obat, serta mendukung penelitian operasional mengenai potensi regimen pengobatan yang lebih singkat untuk Tuberkulosis Sensitif Obat (TBC SO). Negara ini juga memprakarsai Aliansi Negara-negara untuk Memerangi Tuberkulosis bersama Nigeria, Filipina, dan Polandia.

Menkes Budi menyatakan keyakinannya bahwa dengan menyatukan kekuatan, Indonesia dan negara-negara lain dapat berhasil dalam perang melawan tuberkulosis.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru